Pantai Losari

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Pasir Putih Tanjung Bira

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Panen Rumput Laut

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kerajinan Tenun Kabupaten Wajo

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Taman Nasional Bantimurung

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.


Sabtu, 18 Februari 2012

Konversi dan SK Pemberian Hak

Konversi Bekas Hak Lama dan Hak Milik Adat
>>> Pembuktian bekas Hak Lama dan Hak Milik Adat dilakukan melalui alat-alat bukti mengenai adanya hak tersebut berupa bukti-bukti tertulis, keterangan saksi dan atau pernyataan yang bersangkutan yang kadar kebenarannya dianggap cukup oleh pejabat yang berwenang.

>>> Dalam hal tidak atau tidak lagi tersedia secara lengkap alat-alat pembuktian tersebut di atas, pembukuan hak dapat dilakukan berdasarkan kenyataan penguasaan fisik selama 20 (duapuluh) tahun atau lebih secara berturut-turut dengan syarat:
* penguasaan tersebut dilakukan dengan itikad baik dan secara terbuka serta diperkuat oleh kesaksian yang dapat dipercaya;
* penguasaan tersebut tidak dipermasalahkan oleh masyarakat hukum adat atau desa/kelurahan yang bersangkutan atau pihak lain.

>>> Dalam rangka menilai kebenaran alat bukti tersebut dilakukan pengumpulan dan penelitian data fisik dan data yuridis atas tanah yang bersangkutan.

>>> Data fisik dan data yuridis tersebut kemudian diumumkan di kantor Desa/Kelurahan, kantor Kecamatan, Kantor Ajudikasi, Kantor Pertanahan, dan tempat-tempat lain yang dianggap perlu selama 60 (enampuluh) hari untuk permohonan rutin (sporadik) dan 30 (tigapuluh) hari untuk pendaftaran melalui proyek Ajudikasi (sistematik).

>>> Apabila melewati waktu pengumuman tidak terdapat keberatan atau gugatan dari pihak manapun, maka pembukuan hak dapat dilakukan dan sertipikat hak atas tanah dapat diterbitkan.

>>> Dokumen yang diperlukan untuk pendaftaran Konversi:
@ surat permohonan konversi
@ mengisi DI.201 dan formulir-formulir kelengkapannya
@ identitas pemohon
@ asli bukti pemilikan (salah satu dari yang ada berikut ini):
* grosse akta hak eigendom, atau
* surat tanda bukti hak milik berdasarkan Peraturan Swapraja, atau
* sertipikat hak milik menurut PMA No.9/1959, atau
* surat keputusan pemberian hak milik, atau
* petuk pajak bumi/landrente, girik, pipil, kekitir dan verponding Indonesia, atau
* akta pemindahan hak yang dibuat di bawah tangan yang dibubuhi tanda tangan kesaksian oleh kepala Adat/Desa/Kelurahan sebelum berlakunya PP No.24/1997, atau
* akta pemindahan hak yang dibuat PPAT, atau
* lain-lain alat pembuktian yang berlaku menurut ketentuan perundangan.

Open Book, Spinning
Sunset Over Water
Pendaftaran Surat Keputusan Pemberian Hak atas Tanah:
>>> Permohonan hak atas tanah dilakukan terhadap:

* Tanah Negara bebas: belum pernah melekat sesuatu hak
* Tanah Negara asalnya masih melekat sesuatu hak dan jangka waktunya belum berakhir, tetapi dimintakan perpanjangannya
* Tanah Negara asalnya pernah melekat sesuatu hak dan jangka waktunya telah berakhir untuk dimintakan pembaharuannya, di sini termasuk tanah-tanah bekas hak Barat maupun tanah-tanah yang telah terdaftar menurut UUPA.

>>> Sebelum mengajukan permohonan hak, pemohon harus menguasai tanah yang dimohon dibuktikan dengan data yuridis dan data fisik yang dimiliki. Data yuridis adalah bukti-bukti atau dokumen penguasaan tanah, sedangkan data teknis adalah Surat Ukur dan SKPT atas tanah dimaksud;

>>> Permohonan hak yang diterima oleh Kantor Pertanahan diproses antara lain dengan penelitian ke lapangan oleh Panitia Pemeriksa Tanah (Panitia A atau B), kemudian apabila telah memenuhi syarat maka sesuai kewenangannya dan diterbitkan Surat Keputusan Pemberian Hak atas Tanah.

>>> Pemohon mendaftarkan haknya untuk memperoleh sertipikat hak atas tanah setelah membayar uang pemasukan ke Kas Negara dan atau BPHTB jika dinyatakan dalam surat keputusan tersebut. Dokumen yang diperlukan untuk pendaftaran SK pemberian hak untuk memperoleh sertipikat tanda bukti hak adalah:
* surat permohonan pendaftaran
* surat pengantar SK Pemberian Hak
* SK Pemberian Hak untuk keperluan pendaftaran
* bukti pelunasan uang pemasukan atau BPHTB apabila dipersyaratkan
* identitas pemohon


@ Hak Milik dapat diberikan kepada:
Warga Negara Indonesia,
Badan-badan hukum yang ditetapkan oleh pemerintah, misalnya:
Bank Pemerintah,
Badan keagamaan dan badan sosial yang ditunjuk Pemerintah,
>>> Hak Milik adalah hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah, dengan mengingat fungsi sosial atas tanah.
Jangka waktu berlakunya Hak Milik: untuk waktu yang tidak ditentukan;
Namun demikian, Hak Milik hapus apabila:
* karena pencabutan hak
* karena penyerahan dengan sukarela oleh pemiliknya
* karena diterlantarkan
* beralih kepada orang asing
* tanahnya musnah

@ Hak Guna Usaha dapat diberikan kepada:
Warga Negara Indonesia,
Badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia;
>>> HGU adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh Negara guna perusahaan pertanian, perikanan atau peternakan.
Jangka waktu berlakunya HGU: 30 tahun dan dapat diperpanjang paling lama 25 tahun, dan apabila waktu tersebut telah berakhir maka HGU dapat diperbaharui;

@ Hak Guna Banguan dapat diberikan kepada:
Warga negara Indonesia,
Badan Hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia;
>>> HGB adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan-bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri.
Jangka waktu berlakunya HGB: 30 tahun dan dapat diperpanjang paling lama 20 tahun, setelah waktu tersebut berakhir maka HGB tersebut dapat diperbaharui;

@ Hak Pakai dapat diberikan kepada:
Warga Negara Indonesia,
Orang asing yang berkedudukan di Indonesia,
Instansi Pemerintah,
Badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia,
Badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia.
>>> Hak Pakai adalah hak untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari tanah yang dikuasai langsung oleh Negara atau milik orang lain, yang memberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan.
Jangka waktu berlakunya Hak Pakai: 25 tahun dan dapat diperpanjang paling lama 20 tahun, atau untuk jangka waktu yang tidak ditentukan selama tanahnya dipergunakan untuk keperluan tertentu.

@ Hak Pengelolaan dapat diberikan kepada:
Instansi Pemerintah termasuk Pemerintah Daerah,
Badan usaha milik Negara,
Badan usaha milik Daerah,
PT Persero,
Badan otorita,
Badan hukum Pemerintah lainnya yang ditunjuk Pemerintah,
>>> Jangka waktu berlakunya Hak Pengelolaan: tidak ditentukan selama tanahnya dipergunakan untuk keperluan tertentu.

@ Hak Milik atas Satuan Rumah Susun:

Hak milik atas satuan rusun diberikan atas pemilikan rusun. Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan, yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian atau bukan hunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama dan tanah bersama.

Jumat, 17 Februari 2012

POTENSI KELAPA SAWIT DI SULAWESI SELATAN










Produksi Perkebunan Kelapa Sawit untuk Tahun 2006 terdiri dari Produksi Perkebunan Rakyat :13.252 Ton, Produksi Perkebunan Negara : 32.386 Ton, Produksi Perkebunan Swasta : 1.821 Ton, Untuk tahun 2009 yang terdiri dari Perkebunan Rakyat : 17.101 Ton, Produksi Perkebunan Negara : 13.097 Ton, Produksi Perkebunan Swasta : 751 Ton, Untuk tahun 2010 terdiri dari : Produksi Perkebunan Rakyat :16.542 Ton, Produksi Perkebunan Negara : 12.268 Ton,
PRODUKSI 2010 (TON)28.810
PRODUKSI 2009 (TON)30.949
PRODUKSI 2006 (TON)47.459

Sumber Data:
Statistik Perkebunan Tahun 2010
Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan Makasar 2011
Jl Perkebunan No 7 Makassar
Telp 0411-449918
Fax 0411-449167 - 443865

Updated: 14-2-2012
LAHAN YANG SUDAH DIGUNAKAN (HA)19.762
STATUS LAHANluas lahan Untuk perkebunan Kelapa Sawit Terdiri dari Perkebunan Rakyat : 10.794 Ha, Perkebunan Negara : 7.074 Ha, Perkebunan Swasta : 1.894 Ha

Sumber Data:
Statistik Perkebunan Tahun 2010
Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan Makasar 2011
Jl Perkebunan No 7 Makassar
Telp 0411-449918
Fax 0411-449167 - 443865

Updated: 30-11-2011






Legenda
PropinsiKabupaten
Kelapa Sawit
  Re-Draw Map

WILAYAH POTENSI PENGEMBANGAN KOMODITI KELAPA SAWIT
NONAMA DAERAHLUAS LAHAN
1Kabupaten LuwuLahan yang sudah Digunakan (Ha): 73
Status Lahan: Luas Lahan Perkebunan Rakyat Untuk Kelapa Sawit terdiri dari TBM:19 TM:53, TT/TR : 1
2Kabupaten Luwu TimurLahan yang sudah Digunakan (Ha): 5.114
Status Lahan: Luas Lahan Perkebunan Rakyat Untuk Kelapa Sawit terdiri dari TBM:954 Ha, TM:4.085 Ha, TTM:75 Ha
3Kabupaten Luwu UtaraLahan yang sudah Digunakan (Ha): 5.378
Status Lahan: Luas Lahan Perkebunan Rakyat Untuk Kelapa Sawit terdiri dari TBM:1.244 Ha TM:4.134 Ha
4Kabupaten PinrangLahan yang sudah Digunakan (Ha): 229
Status Lahan: Luas Lahan Perkebunan Rakyat Untuk Kelapa Sawit terdiri dari TBM:208 Ha, TM:16 Ha, TT/TR : 5 Ha
5Kabupaten WajoLahan yang sudah Digunakan (Ha): 1.299

Rabu, 15 Februari 2012

Setelah Kepastian Dirjen Perkebunan, Bulukumba Kembangkan Karet

Bulukumba, Sulsel (ANTARA Sulsel) - Salah satu komoditi unggulan Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, yakni karet akan mulai dikembangkan setelah adanya kepastian dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkebunan RI.

"Dirjen Perkebunan meminta kami untuk mendorong pengembangan berbagai produk unggulan perkebunan, tujuannya agar bisa lebih meningkatkan taraf hidup petani," ujar Kadis Perkebunan Bulukumba, Andi Misbahwati, di Bulukumba, Sulsel, Kamis.

Namun, sebelum rencana itu berjalan sesuai yang diinginkan, lanjut dia, terlebih dahulu akan dilakukan pertemuan antara Kepala Dinas Perkebunan, sejumlah anggota DPRD Bulukumba serta Dirjen Perkebunan.

Sebelumnya, pengembangan karet ini sudah dilakukan oleh manejemen PT London Sumatera (Lonsum) yang sudah puluhan tahun mengembangkan karet di Bulukumba.

Pengembangan karet ini sifatnya milik swasta atau Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Namun, bukan berarti tidak menjalin kerjasama dengan PT Lonsum, tetapi tetap bermitra khususnya dalam penjualan hasil tanaman karet.

Saat ini Dinas Kehutanan dan Perkebunan setempat sedang melakukan pendataan kepada masyarakat petani, sekaligus meminta tanggapan dari masyarakat terkait pengembangan tanaman karet ini.

Hasilnya, masyarakat sangat merespon rencana tersebut karena banyak masyarakat yang berminat mengembangkan karet di daerahnya itu. Apalagi, melalui pengembangan itu secara otomatis juga akan meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.

"Tahun 2010, Bulukumba akan menjadi perhatian pemerintah pusat untuk penganggaran pengembangan berbagai produk komoditas unggulan, termasuk karet yang merupakan program baru di daerah ini," ujarnya.

Pemkab Bulukumba target produksi kapas 1.400 Ton

Sindonews.com – Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Bulukumba menargetkan produksi kapas sekitar 1.400 ton. Angka tersebut ditarget berdasarkan asumsi per hektare (Ha) sebanyak 1 ton.

Saat ini kapas dikembangkan di empat kecamatan, yakni Kajang 500 Ha, Herlang 583 Ha, Bontotiro 137 Ha dan Kecamatan Ujungloe 180 Ha. Dari empat kecamatan tersebut, petani kapas sudah tersebar di 16 desa/kelurahan.

Kadis Hutbun Bulukumba Misbawati A Wawo mengungkapkan bahwa, alokasi areal lahan dengan luas tota 1.400 Ha diperuntukkan bagi musim tanam kapas tahun 2012.

“Untuk memaksimalkan produksi kapas tahun ini, kami optimistis meningkatkan target produksi menjadi satu ton perhektarnya,” ungkapnya.

Namun, hal terpenting bagi petani adalah memperhatikan semua aspek-aspek yang dapat berpengaruh, dalam proses penanaman dan perawatannya. Dia bahkan akan melakukan kontrak kinerja dengan para kelompok tani kapas, agar dapat mengikuti standar aturan.

“Dengan mengikuti aturan tersebut maka kita harapkan hasil dari produksi kapas dapat tercapai,” katanya. Misbawati menandaskan, untuk meneruskan Bulukumba sebagai salah satu kabupaten penghasil kapas terbesar di Sulsel, pihaknya juga melakukan program akselerasi ini dengan cara sosialisasi kepada para petani dan kelompok tani kapas se-Kabupaten Bulukumba.

Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Bulukumba A Bau Amal mengharapkan, dengan pengembangan kapas di Bulukumba, bisa berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan para petani kapas.

“Diperlukan upaya terus menerus dalam meningkatkan produksi, khususnya dalam memenuhi kebutuhan serat kapas secara nasional untuk industri tekstil,” pungkasnya kepada SINDO, Senin (30/1/2012).

Selain itu, Pemkab Bulukumba juga akan terus berupaya mendukung berbagai program peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan melakukan mitra kerja atau mitra usaha dengan pihak swasta, salah satunya dengan PT.Sulawesi Cotton Industri. (bro)

Kopi Toraja


Kopi Arabica Toraja  merupakan salah satu komoditi unggulan dari daerah Toraja dan kopi Toraja memang telah terkenal sejak masa penjajahan Belanda di negeri ini. Tana Toraja adalah sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan yang berada di daerah pegunungan. Toraja berjarak cukup jau dari Kota Makassar (Ibukota Provinsi) yaitu sekitar 300Km. Kopi toraja memiliki karakter yang khas, salah satunya yaitu kandungan asamnya rendah dan memiliki body yang berat, kopi ini juga biasa dikenal dengan kopi Celebes Kalossi. Kata “Celebes Kalossi” tersebut diadopsi dari nama kolonial Belanda untuk salah satu daerah di Sulawesi. Saat ini pemerintah daerah telah mengembangkan lahan seluas 1200 hektar untuk pengembangan kopi organic di Kecamatan Sesean dan Rindingallo di Toraja Utara dan beberapa tempat lainnya.

Senin, 13 Februari 2012

Sulsel sumbang 33,3% produksi rumput laut nasional



Sulsel sumbang 33,3% produksi rumput laut nasionalMAKASSAR. Rumput laut menjadi komoditas unggulan provinsi Sulawesi Selatan. Pasalnya dari total produksi nasional, sekitar 33,33% produksi rumput laut dihasilkan dari wilayah ini. Namun, sayang musim penghujan yang melanda di beberapa kawasan perairan Indonesia, menyebabkan produksi rumput laut diperkirakan turun 20%.

Ketua umum Asosiasi Petani dan Pengelola rumput laut Indonesia (Aspperli) Arman Arfah menuturkan, potensi rumput laut di wilayah Sulawesi sangat besar. "Bisa dikatakan produksi rumput laut di Sulawesi nomor satu di Indonesia," kata Arman kepada KONTAN, Minggu (5/2).

Arman yang juga ketua Koperasi serikat pekerja merdeka indonesia (Kospermindo) merinci, dalam sebulan dapat memproduksi sekitar 1.000 ton. Menurutnya, dari total produksi rumput laut di koperasi binaanya yang terdapat di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah, sekitar 20% atau sebanyak 200 ton dipasarkan ke Philipina, China, Taiwan dan Hongkong.

Dirjen Perikanan Budidaya Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Ketut Sugema membenarkan, Sulawesi merupakan salah satu produsen rumput laut terbesar di Indonesia, selain Bali. "Produksi rumput laut di Sulawesi termasuk yang paling besar," kata Ketut (4/2).

Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo mengutarakan, produktifitas rumput laut di Sulawesi Selatan setiap tahunnya bisa mencapai sekitar 1,5 juta ton, dengan nilai mencapai US$ 1,9 juta.

Dengan luas lahan mencapai 500 hektare (ha), Syahril yakin, dalam waktu dekat Sulawesi Selatan dapat menyaingi Pantai Gading yang hanya memiliki luas lahan sekitar 600 ha. "Sulawesi Selatan sudah siap menjadi sentra rumput laut," kata Syahrul, Sabtu (4/2).

Nilai dari pembudidayaan rumput laut di provinsi Sulawesi Selatan cukup besar. Syahrul mencatat, nilai penjualan rumput laut tahun 2011 lalu mencapai Rp 1,1 triliun. Berdasarkan data KKP, produksi rumput laut secara nasional tahun 2011 telah mencapai 4,2 juta ton, naik 7,7% dibandingkan tahun 2010 yang hanya 3,9 juta ton.

Namun sayang, angin barat yang mulai melanda sejak awal tahun ini juga berdampak pada pembudidayaan rumput laut. Ketut memperkirakan, produksi rumput laut akan sedikit turun, ayitu sekitar 20% dibandingkan bulan-bulan normal. "Ombak besar disertai angin kencang yang melanda perairan Sulawesi Selatan mempengaruhi produksi," terang Ketut. Meski demikian, dia berharap, tahun ini kondisi cuaca baik dan produksi rumput laut ikut meningkat.


Meskipun menjadi salah satu sentra pembudidayaan rumput laut, namun Ketut menyayangkan saat ini masih sedikit ekspor rumput yang berupa produk jadi dan memiliki nilai tambah atau value added. Berdasarkan perhitungan Ketut, saat ini masih sedikit perusahaan pengolahan rumput laut. Paling tidak di Sulawesi ada sekitar empat perusahaan pengolahan rumput laut menjadi tepung rumput laut atau biasa disebut karagenan.
Sumber:http://industri.kontan.co.id/news/sulsel-sumbang-333-produksi-rumput-laut-nasional/2012/02/05

Sabtu, 11 Februari 2012

Siap-siap! Maret Harga Buah Impor Naik Rp 5.000/Kg



Buah Lokal Apel Malang

Jakarta - Kementerian Pertanian telah mengeluarkan tiga aturan (Permentan) salah satunya memindahkan pintu masuk 34 jenis buah impor dari Tanjung Priok-Jakarta ke tiga pelabuhan lain seperti Tanjung Perak, Surabaya per 19 Maret 2012.

Hal ini akan mengakibatkan harga buah impor naik, minimal Rp 5000/Kg, disisi lain ini menguntungkan buah lokal agar bisa berdaya saing.

"Permentan ini, akan mengakibatkan harga buah impor per 19 Maret akan naik, berkisar Rp 5.000/kilo gram khususnya untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Pasalnya ongkos angkut buah impor cukup mahal misalnya dari Surabaya sebagai pelabuhan terdekat yang ditunjuk. Ongkosnya per kontainer sekali jalan Rp 10 juta," ujar Ketua Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayur Segar Indonesia (Assibisindo), Kafi Kurnia, Minggu (12/2/2012).

Apalagi, kata Kafi, untuk 6 (enam) bulan pertama pasca diberlakukan 19 Maret 2012 Permentan ini, diprediksi pasokan buah impor akan turun drastis mencapai 60%.

"Pasti akan turun, kan dari yang awalnya enak-enak dagang di Jakarta, 19 Maret tidak boleh jualan, mereka harus buka cabang, baik di Surabaya, Makassar dan Medan, dan perlu investasi gudang baru Rp 10 miliar/gudang, kira-kira total kami akan investasi di satu pelabuhan saja untuk pengadaan gudang baru sekitar Rp 300 miliar, kondisi inilah yang bisa membuah harga buah impor naik," terangnya.

Namun, minimal setahun setelah itu pasokan dan harga akan berubah, jumlah buah impor bukannya turun, malah akan naik berlipat-lipat. "Apalagi kalau sedang banjir buah impor, apa yang terjadi? Pengusaha akan obral itu buah. Apalagi yang jadi masalah, Surabaya penghasil 30% buah lokal nasional? Dibanjiri buah impor, ya tebak saja sendiri. Apalagi di Medan disana banyak petani buah karo, pasti berdampak besar,” tandasnya.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian pertengahan Januari 2012 lalu mengeluarkan 3 Permentan, yakni Permentan No. 88/2011 tentang Pengawasan Keamanan Pangan terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan. Permentan No. 89/2011 tentang Persyaratan Teknis dan Tindakan Karantina Tumbuhan untuk Pemasukan Buah-buahan dan atau Sayuran Segar. Permentan No. 90/2011 tentang Persyaratan Tindakan Karantina Tumbuhan untuk Pemasukan Hasil Tumbuhan Hidup Berupa Sayuran Umbi Lapis Segar.

Permentan tersebut pada 19 Maret menetapkan pintu masuk buah dan sayur impor dari Tanjung Priok di pindahkan ke empat pelabuhan yakni
Pelabuhan Tanjung Perak-Surabaya, Pelabuhan Belawan-Medan, Pelabuhan Makasar dan Bandara Soekarno-Hatta-Tanggerang.

Beberapa waktu lalu Kepala Badan Karantina Pertanian Banun Harpini beralasan pengetatan ini bertujuan mencegah organisme pengganggu
tanaman karantina (OPTK) yang tersebar ke wilayah Indonesia.

Selain itu volume arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok sangat padat dan over load dimana setiap hari terjadi sekitar 1000-1500 kontainer. Padahal layanan karantina memerlukan waktu antara 3- 4 hari sehingga perlu dialihkan ke tempat yang lebih longgar tetapi mempunyai dukungan fasilitas pelabuhan yang memadai

Jasa Pembuatan Website

Kami melayani pembuatan website untuk berbagai keperluan baik untuk keperluan bisnis ataupun keperluan lainnya, dengan lebih dari 500 desain dasar yang bisa di modifikasi sesuai keinginan konsumen. Bagi konsumen yang tidak menguasai tehnik pembuatan website atau tidak mempunyai cukup waktu untuk membuatnya kami adalah solusinya. Desain yang kami miliki sangat ramah terhadap  search engine sehingga akan mudah  terindex oleh mesin pencari pada saat ada konsumen mencari produk yang di tawarkan lewat internet. Dengan desain yang lebih menawan di tambah hiasan slideshow untuk menampilkan produk secara visual dan dinamis akan menambah percaya diri bagi anda dalam memajang produk-produk yang di tawarkan.
Fasilitas yang kami berikan terhadap konsumen
Kami memberikan beberapa fasilitas untuk menunjang kinerja website dan mempermudah bagi pengunjung website anda untuk mengakses produk yang anda tawarkan juga mempermudah bagi anda untuk mengelola pesanan yang diterima
Fasilitas yang kami berikan adalah:
  • - Domain email dengan nama anda atau usaha anda sendiri contoh: ........@namaanda.com dengan didukung oleh layanan server squiremail,roundcape dan xxxxxxx dengan control panel yang mudah di operasikan
  • - Fasilitas domain email dengan account lebih dari 20 account. Anda dapat membuat account email untuk keperluan kantor dan staf kantor anda minimal 20 account tergantung dari paket yang dipilih
  • - Halaman khusus untuk memajang produk hingga 2000 foto
  • - Halaman eShop yang sangat memungkinkan bagi anda untuk membuat katalog produk berikut pricelist dan penjelasan mengenai spesifikasi barang yang dijual, payment system dan aturan dalam pembelian (term of condition) bagi penjualan dan pembelian.
  • - Slideshow untuk memajang produk secara visual sehingga website terlihat dinamis dan menarik
  • - Fasilitas chating yang memungkinkan bagi bagi anda untuk komunikasi secara langsung dengan konsumen melalui YM, Gtalk atau Bravenet yang unik
  • - Website mudah diedit setiap saat dengan control panel dan sitebuider yang mudah di operasikan.
  • - Kami juga menyediakan halaman buku tamu yang memungkinkan bagi pengunjung website untuk menyampaikan kesan dan pesannya berikut testimoni atas barang yang telah di beli

Lowongan Pekerjaan di Sulawesi Selatan

www.jobstreet.co.id - 10 Februari - Disimpan - Kirim ke teman
www.jobstreet.co.id - 10 Februari - Disimpan - Kirim ke teman
www.jobstreet.co.id - 5 Februari - Disimpan - Kirim ke teman
www.jobsdb.co.id - 29 Januari - Disimpan - Kirim ke teman
www.jobsdb.co.id - 29 Januari - Disimpan - Kirim ke teman
www.jobsdb.co.id - 29 Januari - Disimpan - Kirim ke teman
www.jobsdb.co.id - 29 Januari - Disimpan - Kirim ke teman
www.jobsdb.co.id - 29 Januari - Disimpan - Kirim ke teman
www.jobstreet.co.id - 28 Januari - Disimpan - Kirim ke teman
www.jobstreet.co.id - 27 Januari - Disimpan - Kirim ke teman
www.jobstreet.co.id - 27 Januari - Disimpan - Kirim ke teman
www.jobsdb.co.id - 25 Januari - Disimpan - Kirim ke teman
www.jobstreet.co.id - 20 Januari - Disimpan - Kirim ke teman
www.jobstreet.co.id - 20 Januari - Disimpan - Kirim ke teman
www.lowongan-pekerjaan.net - 6 Januari - Disimpan - Kirim ke teman
www.lowongan-pekerjaan.net - 6 Januari - Disimpan - Kirim ke teman
www.infomine.com - 17 Desember - Disimpan - Kirim ke teman
www.info-karir.com - 2 Desember - Disimpan - Kirim ke teman
www.jobindo.com - 30 November - Disimpan - Kirim ke teman
www.lokerlowongankerja.com - 10 November - Disimpan - Kirim ke teman

Potensi Sumber Daya Mineral Sulawesi Selatan

Potensi Sumber Daya Mineral
rock_climbing_enrekang.jpg Sumber daya Alam Mineral / tambang dalam perekonomian Sulawesi Selatan diharapkan mampu memberikan sumbangan yang besar utamanya dalam mendorong dan mendukung berkembangnya sektor industri.
Potensi sumber daya mineral keterdapatannya cukup besar berupa gas bumi dan 28 jenis bahan galian potensial yang sebarannya pada 19 Kabupaten. Keterdapatan dan ketersebaran galian potensial menyebabkan overlap dengan fungsi-fungsi sumber daya alam lainnya sehingga pemanfaatan potensi tambang/galian rentan terhadap masalah-masalah lingkungan.
Pemanfaatan potensi sumber daya mineral belum optimal karena dipengaruhi oleh pangsa pasar, teknologi dan pertimbangan aspek lingkungan. Namun telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam perekonomian Sulawesi Selatan, dan dukungannya terhadap industri yang memanfaatkan bahan galian bukan logam.
Pemanfaatan potensi tambang/galian meskipun telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam perekonomian Sulawesi Selatan, tetapi sumbangannya terhadap penyerapan kesempatan kerja sangat kecil (hanya 0,4% dari total tenaga kerja), yang berarti kurang memberikan dampak ekonomi langsung terhadap masyarakat. Potensi tambang/galian yang telah dieksploitasi maupun yang belum dieksploitasi berpotensi untuk mendorong berkembangnya usaha-usaha/industri rakyat/kecil/RT dengan teknologi sederhana dan mudah diserap oleh masyarakat. Eksploitasi pertambangan saat ini yang dilakukan dalam kawasan hutan arealnya cukup luas yang memerlukan upaya reklamasi hutan.

Upacara Kematian di Toraja


Tiap daerah punya tradisi menghormati kematian. Jika di Bali kita kenal dengan istilah Ngaben, di Sumatera Utara, Sarimatua, maka di Tana Toraja dikenal dengan upacara Rambu Solo'. Persamaan dari ketiganya: ritual upacara kematian dan penguburan jenazah. Di Tana Toraja sendiri memiliki dua upacara adat besar yaitu Rambu Solo' dan Rambu Tuka. Rambu Solo' merupakan upacara penguburan, sedangkan Rambu Tuka, adalah upacara adat selamatan rumah adat yang baru, atau yang baru saja selesai direnovasi.

Rambu Solo' merupakan acara tradisi yang sangat meriah di Tana Toraja, karena memakan waktu berhari-hari untuk merayakannya. Upacara ini biasanya dilaksanakan pada siang hari, saat matahari mulai condong ke barat dan biasanya membutuhkan waktu 2-3 hari. Bahkan bisa sampai dua minggu untuk kalangan bangsawan. Kuburannya sendiri dibuat di bagian atas tebing di ketinggian bukit batu.

Karena menurut kepercayaan Aluk To Dolo (kepercayaan masyarakat Tana Toraja dulu, sebelum masuknya agama Nasrani dan Islam) di kalangan orang Tana Toraja, semakin tinggi tempat jenazah tersebut diletakkan, maka semakin cepat pula rohnya sampai ke nirwana.

Upacara ini bagi masing-masin
g golongan masyarakat tentunya berbeda-beda. Bila bangsawan yang meninggal dunia, maka jumlah kerbau yang akan dipotong untuk keperluan acara jauh lebih banyak dibanding untuk mereka yang bukan bangsawan. Untuk keluarga bangsawan, jumlah kerbau bisa berkisar dari 24 sampai dengan 100 ekor kerbau. Sedangkan warga golongan menengah diharuskan menyembelih 8 ekor kerbau ditambah dengan 50 ekor babi, dan lama upacara sekitar 3 hari.

Tapi, sebelum jumlah itu mencukupi, jenazah tidak boleh dikuburkan di tebing atau di tempat tinggi. Makanya, tak jarang jenazah disimpan selama bertahun-tahun di Tongkonan (rumah adat Toraja) sampai akhirnya keluarga almarhum/ almarhumah dapat menyiapkan h
ewan kurban. Namun bagi penganut agama Nasrani dan Islam kini, jenazah dapat dikuburkan dulu di tanah, lalu digali kembali setelah pihak keluarganya siap untuk melaksanakan upacara ini.

Bagi masyarakat Tana Toraja, orang yang sudah me
ninggal tidak dengan sendirinya mendapat gelar orang mati. Bagi mereka sebelum terjadinya upacara Rambu Solo' maka orang yang meninggal itu dianggap sebagai orang sakit. Karena statusnya masih 'sakit', maka orang yang sudah meninggal tadi harus dirawat dan diperlakukan layaknya orang yang masih hidup, seperti menemaninya, menyediakan makanan, minuman dan rokok atau sirih. Hal-hal yang biasanya dilakukan oleh arwah, harus terus dijalankan seperti biasanya.

Jenazah dipindahkan dari rumah duka menuju tongkonan pertama (tongkonan tammuon), yaitu tongkonan dimana ia berasal. Di sana dilakukan penyembelihan 1 ekor kerbau sebagai kurban atau dalam bahasa Torajanya Ma'tinggoro Tedong, yaitu cara penyembelihan khas orang Toraja, menebas kerbau dengan parang dengan satu kali tebasan saja. Kerbau yang akan disembelih ditambatkan pada sebuah batu yang diberi nama Simbuang Batu. Setelah itu, kerbau tadi dipotong-potong dan dagingnya dibagi-bagikan kepada mereka yang h
adir.

Jenazah berada di tongkonan pertama (tongkonan tammuon) hanya sehari, lalu keesokan harinya jenazah akan dipindahkan lagi ke tongkonan yang berada agak ke atas lagi, yaitu tongkonan barebatu, dan di sini pun prosesinya sama dengan di tongkonan yang pertama, yaitu penyembelihan kerbau dan dagingnya akan dibagi-bagikan kepada orang-orang yang berada di sekitar tongkonan tersebut.

Seluruh prosesi acara Rambu Solo' selalu dilakukan pada siang hari. Siang itu sekitar pukul 11.30 Waktu Indonesia Tengah (Wita), kami semua tiba di tongkonan barebatu, kare
na hari ini adalah hari pemindahan jenazah dari tongkonan barebatu menuju rante (lapangan tempat acara berlangsung).

Jenazah diusung menggunakan duba-duba (keranda khas Toraja). Di depan duba-duba terdapat lamba-lamba (kain merah yang panjang, biasanya terletak di depan keranda jenazah, dan dalam prosesi pengarakan, kain tersebut ditarik oleh para wanita dalam keluarga itu).

Prosesi pengarakan jenazah dari tongkonan barebatu menuju rante dilakukan setelah kebaktian dan makan siang. Barulah keluarga dekat arwah ikut mengusung keranda tersebut. Para laki-laki yang mengangkat keranda tersebut, sedangkan wanita yang menarik lamba-lamba.

Dalam pengarakan terdapat urut-urutan yang harus dilaksanakan, pada urutan pertama kita akan lihat orang yang membawa gong yang sangat besar, lalu diikuti dengan tompi saratu (atau yang biasa kita kenal dengan umbul-umbul), lalu tepat di belakang tompi saratu ada barisan tedong (kerbau) diikuti dengan lamba-lamba dan yang terakhir barulah duba-duba.

Jenazah tersebut akan disemayamkan di rante (lapangan khusus tempat prosesi berlangsung), di sana sudah berdiri lantang (rumah sementara yang terbuat dari bambu dan kayu) yang sudah diberi nomor. Lantang itu sendiri berfungsi sebagai tempat tinggal para sanak keluarga yang datang nanti. Karena selama acara berlangsung mereka semua tidak kembali ke rumah masing-masing tetapi menginap di lantang yang telah disediakan oleh keluarga yang sedang berduka.

Iring-iringan jenazah akhirnya sampai di rante yang nantinya akan diletakkan di lakkien (menara tempat disemayamkannya jenazah selama prosesi berlangsung). Menara itu merupakan bangunan yang paling tinggi di antara lantang-lantang yang ada di rante. Lakkien sendiri terbuat dari pohon bambu dengan bentuk rumah adat Toraja. Jenazah dibaringkan di atas lakkien sebelum nantinya akan dikubur. Di rante sudah siap dua ekor kerbau yang akan ditebas.

Setelah jenazah sampai di lakkien, acara selanjutnya adalah penerimaan tamu, yaitu sanak saudara yang datang dari penjuru tanah air. Pada sore hari setelah prosesi penerimaan tamu selesai, dilanjutkan dengan hiburan bagi para keluarga dan para tamu undangan yang datang, dengan mempertontonkan ma'pasilaga tedong (adu kerbau). Bukan main ramainya para penonton, karena selama upacara Rambu Solo', adu hewan pemamah biak ini merupakan acara yang ditunggu-tunggu.

Selama beberapa hari ke depan penerimaan tamu dan adu kerbau merupakan agenda acara berikutnya, penerimaan tamu terus dilaksanakan sampai semua tamu-tamunya berada di tempat yang telah disediakan yaitu lantang yang berada di rante. Sore harinya selalu diadakan adu kerbau, hal ini merupakan hiburan yang digemari oleh orang-orang Tana Toraja hingga sampai pada hari penguburan. Baik itu yang dikuburkan di tebing maupun yang di patane' (kuburan dari kayu berbentuk rumah adat)

Fadel Muhammad Nilai Potensi Air Tawar Maros Besar



MAROS Online - Menteri Perikanan dan Kelautan Fadel Muhammad menilai potensi air tawar di Kabupaten Maros sangat besar dan bagus dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian warga Maros.
Mantan Gubernur Gorontalo tersebut menilai, sungai, empang, dan danau di Maros bisa menjadi pendukung ekspor ikan air tawar Sulsel ke luar negeri.

“Air tawar di Kabupaten Maros ini mempunyai potensi yang sangat besar bila dikelola dengan baik. Banyak kontribusi yang bisa disumbang Maros untuk menggairahkan sector perikanan di Sulsel,” ujarnya, Selasa (14/6) di Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Maros.

Ia berharap Maros menaikkan hasil produksi perikanan air tawarnya apalagi kini peluang mengekspor perikanan ke Singapura terbuka lebar setelah adanya penerbanghan langsung dari Makassar-Singapura yang dikelola oleh Garuda Indonesia.

Bupati Maros HM Hatta Rahman yang mendampingi Fadel Muhammad mengatakan, selain ikan air tawar seperti bandeng dan nila, Maros juga berpotensi mengembangkan rumput laut.

“Kita akan menjadi pemasok rumput laut dengan memaksimalkan 10 ribu hektar tambak yang berada di wilayah pesisir Maros seperti di Kecamatan Marusu, Maros Baru, Lau, dan Bontoa,” katanya.

HM Hatta Rahman menambahkan Pemkab Maros akan akan menganggarkan dana di APBD untuk membeli bibit rumput laut yang akan dibagikan ke petambak karena bantuan bibit yang dipeoleh dari PT Agarindo tidak mencukupi. Ia juga berharap Menteri Fadel mau memberikan bantuan untuk Maros yang langsung diiyakan oleh Ketua DPP Golkar tersebut.

“Saya berharap bantuan Bupati Maros untuk mengembangkan balai (Riset Perikanan Budidaya Air Payau Maros) ini dan nantinya kita juga akan memberikan bantuan pada Maros,” katanya. [humas]

Jumlah Peternak di Makassar Mencapai 239.914 KK

TRIBUNJOGJA.COM, MAKASSAR- Jumlah peternak sapi di Sulawesi Selatan hasil sensus Badan Pusat Statistik pada Juni 2011 mencapai 239.914 rumah tangga yang tersebar di 24 kabupaten dan kota. 

"Jumlah keluarga pemelihara sapi potong dan sapi perah di Sulsel berdasarkan hasil sensus BPS Juni 2011 sekitar 239.914 rumah tangga," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Murtala Ali di Makassar, Jumat (16/12/2011).

Angka tersebut dilaporkan kepada gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dalam pertemuan manajemen dan organisasi kelompok peternak dan petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan se-Sulsel.  

Pertemuan tersebut dihadiri sekitar 750 ketua dan sekretaris kelompok peternak sapi di Sulsel serta ratusan petugas teknis, petugas inseminator dan kepala Dinas Peternakan se-Sulsel.

Ia menyebut, jumlah kelompok tani di Sulsel yang sudah terdaftar di Dinas Peternakan mencapai 8.000 kelompok peternak.      

Murtala juga menjamin bahwa nama-nama kelompok benar adanya dengan menyerahkan bukti administrasi berupa, nama, alamat dan nomor telepon peternak. 

Dengan dukungan kelompok peternak yang semakin banyak, dia yakin target Sulsel, program satu juta ekor sapi 2008-2013 tercapai lebih awal, Desember 2011.       

"Tahun ini, kita sudah mencapai program kita yang dicanangkan oleh bapak gubernur waktu itu di Kabupaten Bantaeng tahun 2007, rencananya satu juta ekor sapi 2008-2013," katanya.

Atas pencapaian target tersebut, Pemerintah Provinsi Sulsel langsung mencanangkan target baru, yakni program dua juta ekor sapi di Sulsel yang 2012-2015. 

"Kami sudah sampaikan ke teman-teman kabupaten dan kota bahwa mulai Januari 2012, kita akan mencanangkan pencapaian dua juta ekor sapi di Sulsel," katanya.  (*)

Sutera Unggulan Kabupaten Wajo

Gambaran Umum
Sengkang yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Wajo letaknya kurang lebih 250 km dari Makassar Ibukota Provinsi SUlawesi Selatan sejak dulu dikenal sebagai kota niaga karena masyarakatnya yang sangat piawai dalam berdagang. Berbagai macam kebutuhan hidup seperti pakaian, sepatu, tas, barang elektronik, kain dan kain sarung bahkan kebutuhan pokok lainnya konon memiliki harga yang relatif murah jika dibandingkan di daerah lainnya. Sehingga tidak mengherankan jika Sengkang menjadi salah satu kota dengan perputaran ekonomi yang sangat tinggi di Sulawesi Selatan.
Disamping dikenal sebagai kota niaga, Sarung Sutera menjadikan ibukota Kabupaten Wajo semakin akrab ditelinga dan hati orang-orang yang pernah berkunjung ke kota ini, kelembutan dan kehalusan tenunan sarung sutera Sengkang sudah sedemikian dikenal bahkan hingga kemancanegara.
Menengok ke masa yang lalu, aktivitas masyarakat Wajo dalam mengelola persuteraan sudah dilakukan secara turun temurun baik diusahakan sebagai kegiatan sampingan maupun dikelola dalam skala industri rumah tangga bahkan sampai industri menegah.
Hampir disetiap kecamatan di daerah ini ditemukan kegiatan persuteraan dimulai dari kegiatan proses hulu sampai ke hilir, kegiatan pemeliharaan ulat sutera hingga proses pemintalah menjadi benang yang kemudian ditenun menjadi selembar kain sutera.
Dalam bahasa lokal (Bugis) sutera disebut dengan "Sabbe", dimana dalam proses pembuatan benang sutera menjadi kain sarung sutera masyarakat pada umumnya masih menggunakan peralatan tenun tradisional yaitu alat tenun gedogan dengan berbagai macam motif yang diproduksi seperti motif "Balo Tettong" (bergaris atau tegak), motif ("Makkalu" (melingkar), motif "mallobang" (berkotak kosong), motif "Balo Renni" (berkotak kecil). Selain itu ada juga diproduksi dengan mengkombinasikan atau menyisipkan "Wennang Sau" (lusi) timbul serta motif "Bali Are" dengan sisipan benang tambahan yang mirip dengan kain Damas.
Melihat Potensi perkembangan sutera di Wajo, pada tahun 1965 seorang tokoh perempuan yang juga seorang bangsawan "Ranreng Tua" Wajo yaitu Datu Hj. Muddariyah Petta Balla'sari memprakarsai dan memperkenalkan alat tenun baru dari Thailand yang mampu memproduksi sutera asli (semacam Thai SIlk) dalam skala besar.
Beliau juga mendatangkan seorang ahli pertenunan dari Thailand untuk mengajarkan penggunaan alat tenun tersebut kepada masyarakat setempat sekaligus menularkan berbagai ilmu pertenunan sehingga mampu menghasilkan produksi sutera yang berkualitas tinggi. Berawal dari prakarsa inilah sehingga memacu ketekunan dan membuka wawasan kreativitas masyarakat dan pengrajin yang lain untuk mengembangkan kegiatan persuteraan di Kabupaten Wajo.
Pengembanagn Persuteraan Di Kabupaten Wajo
Kegiatan pengembangan persuteraan di Kabupaten Wajo dapat ditemui disemua Kecamatan yang ada namun khusus dalam pengembangan persuteraan alam dan produksi benang sutera terkonsentrasi di Kecamatan Sabbangparu dan daerah pengembangannya tersebar di Kecamatan Pammana, Kecamatan Tempe, Kecamatan Bola, Kecamatan Gilireng, dan Kecamatan Majauleng.
Sedangkang sentra industri penenunan sutera terdapat di Kecamatan Tanasitolo dan daerah pengembangannya tersebar di Kecamatan Tempe, Kecamatan Majauleng, dan Kecamatan Pammana.
Kegiatan pengembangan persuteraan baik Industri Hulu yang meliputi persuteraan alam dengan penanaman Tanaman Murbey, Pemeliharaan Ulat Sutera (Bombyx mori, sp), dan produksi kokon serta Industri Hilir yang meliputi pemintalan benang sutera, pertenunan kain sutera, hingga pengembangan deversifikasi produk asal sutera dapat di jumpai di Kabupaten Wajo.
Latar belakang orang Wajo yang dikenal memiliki jiwa enterpreneurship yang tinggi berdampak pada tingginya motivasi mereka untuk mengembangkan komoditas sutera dengan berkreasi dan selalu mencara inovasi baru serta menciptakan berbagai macam produk asal sutera bahkan menjalin hubungan kerjasama dengan pengusaha-pengusaha Pertekstilan dari Pulau Jawa termasuk designer-designer ternama Indonesia.
Pengembangan Tanaman Murbey
Tanaman Murbey (Morus, sp) adalah tanaman yang merupakan tanaman utaman dalam pemeliharaan ulat sutera sehingga keberadaan mutlak dibutuhkan dalam kegiatan persuteraan alam pemeliharaan ulat sutera. Penanaman Murbey yang sentra pengembangannya ditemui di Kecamatan Sabbangparu, Kecamatan Gilireng dan Kecamatan Takkalalla hingga saat menempati luas lahan sekitar 240 hektar menggunakan sistem penanaman berupa pertanaman murni, pertanaman tumpang sari, dan tanaman pekarangan.
Jika diasumsikan produksi 140 ton daun murbey per hektar maka lahan Tanaman Murbey di Kabupaten Wajo potensi produksinya bisa mencapai 33.600 ton daun Murbey dan dapat memenuhi pemeliharaan 48.000 box telur ulat sutera. Adapun Jenis Species Tanaman Murbey yang dikembangkan meliputi Morus nigra, Morus cathayana, Morus alba, Morus multicaulis, Kanva dan S 54.
Tanaman Murbey di Kabupaten Wajo untuk jangka waktu yang akan datang dibutuhkan pemikiran untuk dikembangkan bukan hanya terbatas sebagai bahan manakan ulat sutera tetapi jauh lagi dilakukan deversifikasi penggunaannya sebagai Tanaman Biofarmaka atau campuran bahan kosmetik, karena berdasarkan penelitian yang ada (Mien Kaomini) menyatakan bahwa Murbey mengandung banyak bioaktif, daun mudanya dapat dibuat sayur sehat yang berkhasiat menurunkan tekanan darah tinggi, memperbanyak ASI, mempertajam penglihatan, dan baik untuk pencernaan. Sedangkan buahnya bermanfaat untuk memperkuat ginjal, meningkatkan sirkulasi darah, mengatasi sembelit, dan orang Tiongkok percaya bahwa buah Murbey dapat mempertajam pendengaran. Disamping itu kulit pohon Murbey dapat diracik sebagai obat astma, muka bengkak, dan batuk serta akar pohon Murbey dapat direbus sebagai penawar demam.
Produksi Kokon
Kokon adalah produk hasil pemeliharaan ulat sutera. Keberhasilan pemeliharaan ulat sutera dapat dilihat dari jumlah dan kualitas kokon yang dihasilkan. Hingga saat ini produksi kokon yang mampu dihasilkan oleh pemeliharan ulat sutera di Kabupaten Wajo berkisar dari 18-40 kg per box, atau sekitar 416.771 kg kokon pertahun. Namun tantangan yang masih terjadi adalah mutu produk hasil kokok yang ada masih tergolong rendah yang berdampak pada rendahnya harga jualnya sehingga berpengaruh terhadap pendapatan dan kesejahteraan petani pemelihara ulat sutera. Walaupun demikian hampir semua produk hasil tersebut masih terserap oleh pasar disebabkan karena tingginya permintaan pasar. Oleh karena itu input teknologi yang lebih maju dan pengembangan kapasitas petani dan kelembagaannya perlu mendapat perhatian demi meningkatkan produksi dan kualitas kokon yang dihasilkan dimasa yang akan datang.
Industri Pemintalan Sutera
Industri pemintalan sutera di Kabupaten Wajo berkembang dalam beberapa tingkatan bila dilihat dari operasionalnya yaitu menggunakan alat reeling dengan sistem manual, semi mekanis, dan semi otomatis. Setidaknya terdapat 91 orang pengrajin yang menggeluti usaha ini dengan mempekerjakan sekitar 822 orang tenaga kerja. Dengan menggunakan alat mesin pemintal sebanyak 274 unit mereka mampu menghasilkan benang sutera mentah belum siap tenun sebanyak 6.389 kg pertahun, dan selanjutnya benang sutera tersebut harus melalui proses penggintiran (twisting) lagi untuk mendapatkan benang sutera twist tenun.
Kondisi inilah yang memberikan pilihan kepada pengusaha pengrajin pertenunan sutera untuk menggunakan benang sutera dari daerah lain seperti dari Kabupaten Enrekang, Kabupaten Minahasa, bahkan menggunakan benang sutera import yang sudah ada walaupun dengan harga yang lebih mahal demi memenuhi tuntutan kualitas permintaan pangsa pasar yang ada.
Memperhatikan kondisi industri pemintalan sutera ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Wajo merespon dengan mendatangkan peralatan laboratorium 1 unit pada tahun 2005 dan alat mesin pemintalan otomatis sebanyak 6 unit pada tahun 2008 dimana pada saat ini telah dimanfaatkan denga baik oleh pengusaha pengrajin sutera sehingga mampu memperbaiki dan meningkatkan mutu benang sutera yang dihasilkan.
Peralatan lain yang diadakan pemerintah adalah alat mesin finishing sutera 1 unit, namun belum dipergunakan secara optimal yang disebabkan karena pengoperasionalan mesin ini membutuhkan keahlian khusus dan biaya yang tidak sedikit sehingga dalam jangka waktu yang akan datang dibutuhkan pelatihan personal dan tambahan modal operasional bagi pengusaha pengrajin sutera yang memiliki minat dan komitmen yang kuat untuk pengembangan sutera di Kabupaten Wajo.
Industri Pertenunan Sutera
Industri pertenunan sutera merupakan kegiatan yg paling banyak di geluti oleh pelaku persuteraan di Kabupaten Wajo, Hal ini di latar belakangi oleh prodik kain setera yang di hasilkan mempunyai nilai kegunaan yang di padukan dengan nilai estetika budaya setempat. Perpaduan nilai tersebut menghasilkan kerakteristik yang tersendiri yang mencirikan produk kain sutera khususnya sarung khas Sengkang ( lipa “ sabbe to sengkang = sarung sutera Sengkang). Dalam perkembangannya pengrajin pertenunan Sutera bukan saja menghasilkan kain sarung tetapi sudah mampu memproduksi produk kain lain seperti kain motif teksture dalam bentuk kain puth dan warna, maupun kain yang di tenun dengan memadukan benang Sutera dengan bahan serat lainnya sehingga memberikan banyak pilihan bagi para peminat produk sutera.
Dalam proses produksinya pengrajin lebih banyak menggunakan alat pertenunan tradisional alat tenun bukan mesin (ATBM) dan pengembangannya, Namun melalui teknik inovasi dan kerja keras yang di miliki pengrajin mampu menghasilkan Produk yang berkualitas tinggi bahkan memiliki nilai di bandingkan dengan produk mesin dan alat pertenunan moderen.
Alat Tenun Gedogan
Alat tenun gedogan adalah alat tenun tradisional sederhana yang di gerakkan oleh tangan. Alat ini tersebnar di pelosok di pedesaan di Kabupaten Wajo dan biasanya di gunakan secara turun menurun oleh para ibu-ibu rumah tangga dan para gadis desa. Hasil dari alat tenun gedogan lebih banyak dalam bentuk kerajinan tenun sutera (lipa' sabbe)yang di kenal dengan kerajinan tenun Sutera rumah tangga.
Bertahannya alat ini hingga sekarang di Bumi Lamakdukelleng Kabupaten Wajo, karena orang Wajo meneladani kepiawaian mereka mempertahankan tradisi secara dinamis yakni membuka diri ke arah perubahan tetap menjaga ciri khas Bugis Wajo, mereka bersedia mengadopsi inovasi teknis yang di anggap berguna, dengan di landasi ketekunan dan pantang menyerah dengan perhatikan perkembangan pasar dan permintaan konsumen . Beberapa corak motif dan khas Wajo dan sarung sutera yang di hasilkan seperti : Bali are, Balo Renni , Balo kette, cora subbi lobang, mappagiling, dan pucuk si kadang.
Alat Tenun Bukan Mesin (Atbm)
Alat tenun bukan mesin (ATBM) adalah semua bentuk perlatan yang dapat membuat kain tenun di gerakkan oleh tenaga mesin melainkan di gerakkan secara manual dengan tenaga manusia. ATBM di sebut juga alat tenun model TIB berasal dari kata “ testile inrichting Bandung “, karena lembaga inilah yang mula-mula menciptakan alat tenun ini di Indonesia sejak tahun 1912 .
ATBM pertama kali masuk dan di pergunakan di Kabupaten Wajo pada tahun 1950an dimana pada awalnya hanya memproduksi kain sarung samarinda. Seajak tahun 1980an mulai memproduksi sarung sutera dengan motif balo tettong hingga dalam perkembangan selanjutnya ATBM bukan saja memproduksi kain sutera tetapi lebih di kembangkan dengan memproduksi kain motif testure polos, selendang, perlengkapan bahan pakian, asesoris rumah tangga,hotel,kantor dan sebagainya berdasarkan permintaan pasar dan konsumen.
ATBM yang di lengkapi dengan 3 jenis alat berdasarkan penggerak gun yang di gunakan dapat di memproduksi berbagai motif kain, yaitu :
*ATBM Roll/Kerek (roda gila)yang di lengkapi dua pedal dan satu Roll dapat menghasilkan kain dengan motif anyaman polos / plat dan turunannya.
*ATBM dobbi, menghasilkan kain dengan motif anyaman plat, keper, satin dan turunannya serta kain berlapis.
*ATBM jakart/Jacquard, menghasilkan kain dengan motif anyaman plat, keper, satin dan turunan serta jenis kain berlapis dengan variasi yang lebih komplit di bandingkan ATBM dobbi.
Peluang Dan Tantangan Persuteraan Di Kabupaten Wajo
Sepanjang perjalanan persuteraan di kabuaten Wajo sdah mengalami tantangan dan masa-masa sulit sebagaimana sektor usaha yang lainnya namun karena prinsip yang selalu di pertahankan Oleh para pelaku persuteraan yang di barengin dengan keuletan dan loyaritas memperthankan profesinya dengan melakukan berbagai upaya pengembangan dan inovasi yang berguna menyebabkan mereka mampu eksis hingga saat sekarang ini . Namun demikian bukanlah permasalhan dalam menjalankan usahanya.
Berbagai permasalahan yang masih di jumpai yaitu diantaranya masih belum berjalannya dengan baik organisasi yang menghimpun pengusaha persuteraan ; Belum tertatanya dngan baik pemasaran produk sutera utamanya dalam pemasaran luar daerah dan pulau Jawa sehingga sering menimbulkan persaingan usaha yang tidak sehat; Belum adanya upaya maksimmal dalam perlindungan hak cipta utamanya kreasi motif dan design yang mengakibat kan kerugian bagi pengrajin yang berorientasi terhadap bidanmg tersebut;
Sulitnya mendapatkan bahan baku benang sutera yang berkualitas tinggi utamanya benang produksi lokal sehingga membutuhkan upaya dari pihak yang berkompeten untuk terus berupaya mengatasi hal tersebut; Belum adanya klasifikasi harga terhadap produk sehingga dapat menimbulkan persepsi yang keliru terhadap produk sutera yang di hasilkan ; Bebarapa pengusaha belum bisa mengembangkan usahanya lebih luas karena kekurangan dana di sebabkan karena tingkat keyakinan perbankandan lembaga pembiyaan lainnya unuk mendanai kegiatan persuteraan masih rendah; Masi ada beberapa pengusaha atu penrajin yang belum konsistensi mempertahankan kualitas produk yang di hasilkan dan hal-hal lain yang biasa di jumpai oleh pengusaha atau pengrajin di bidang laiinya.
Melihat tantangan permasalahan tersebut maka di perlukan upaya dari segenap stakeholder persuteraan yang ada baik pengrajin atui pengusaha persuteraan maupun instansi pemerintah dan lembaga pemberdayan lainnya untuk berkomitmen dalam mencari solusi pemecahan permasalahan tersebut di atas dengan mengeutamakan kepentingan persuteraan dan nama baik Kabupaten sebagia daerah penghasil produk sutera yang berkualitas. Di sampng itu dengan penggambaran persuteraan di Kabupaten Wajo dalam buku kecil ini di harapkan akn menjadi salah satu refensi bagi para peminat atau investor yang akan melakukan kerja sama atau menjalin kemitraan de ngan para pelaku kegiatan persuteraan di Kabupaten Wajo. Akhirnya dengan niat dan komitmen dan kebersamaan untuk kepentingan kemajuan persuteraan di Kabupaten Wajo di harapkan dapat meberikan kemashalahatan dan kontribusi peningkatan dan kesejahteraan hidup masyarakat.

Sumber: http://www.wajokab.go.id