Kabupaten
ini secara geografis terletak antara 230'45" - 237'30" Lintang Selatan
dan 11941'15" - 12143'11" Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Luwu Utara
berbatasan dengan provinsi Sulawesi Tengah di bagian utara, Kabupaten
Luwu Timur di sebelah timur, Kabupaten Luwu di sebelah selatan dan
Kabupaten Mamuju di sebelah barat.
Luas wilayah Kabupaten Luwu Utara 7.502,58 Km2 dan terbagi menjadi sebelas kecamatan.
Di
sektor perkebunan, Kabupaten Luwu Utara merupakan daerah penghasil sagu
terbesar di Sulawesi Selatan. Selain sebagai penghasil sagu kabupaten
ini juga terkenal sebagai penghasil Kakao. Kakao merupakan komoditas
perkebunan rakyat yang menonjol sekaligus pemberi kontribusi paling
besar dalam menggerakkan perekonomian kabupaten.
Tanaman
kakao dijumpai di semua kecamatan dengan luas bervariasi. Kecamatan
Sabbang, Baebunta, Malangke, dan Malangke Barat merupakan penghasil
kakao utama. Sumbangan kecamatan-kecamatan tersebut mengangkat Luwu
Utara menjadi penghasil kakao terbesar di Sulawesi Selatan. Selama ini,
kakao kering didistribusikan ke Kota Palopo untuk kemudian
diperdagangkan ke Kota Makassar.
Untuk
tanaman bahan pangan, tanaman unggulannya adalah padi. Luas lahan sawah
yang dimiliki Kabupaten Luwu Utara 52.000 hektar dengan produksi
270.000 ton per tahun. Kelebihan hasil tersebut dijual ke
pedagang-pedagang dari Sidenreng Rappang yang kemudian didistribusikan
lagi ke daerah lain di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan.
Kebutuhan
benih padi 70 persen didatangkan dari Sidrap yang memiliki pabrik benih
padi PT Sanghyang Seri. Sisanya diproduksi penduduk setempat. Tanaman
jeruk merupakan produk unggulan lain dari kabupaten ini selain padi.
Sejak tahun 1970-an jeruk ditanam di Malangke. Jeruk malangke awal mula
dibawa oleh perantau lokal terutama orang-orang Bugis yang melihat
keberhasilan petani jeruk dari Jeneponto, Selayar, dan Bantaeng.
Mereka
merantau ke Jawa dan kembali ke tanah kelahiran membawa bibit jeruk.
Sekitar 90 persen bibit jeruk masih didatangkan dari Jawa terutama
Kabupaten Malang dan Kota Batu, sedangkan sisanya dibibitkan sendiri
oleh petani jeruk setempat. Sampai sekarang tanaman jeruk terpusat di
Kecamatan Malangke Barat dan Malangke.
Di
kecamatan ini hampir semua penduduk menanam jeruk. Luas tanaman sekitar
22.000 hektar dan yang berproduksi sekitar 17.000 hektar. Jenis Jeruk
siam ini lebih dikenal dengan sebutan jeruk Malangke.
0 komentar:
Posting Komentar