Sabtu, 11 Februari 2012

Luwu Utara Sentra Sagu Sulsel

Kabupaten ini secara geografis terletak antara 230'45" - 237'30" Lintang Selatan dan 11941'15" - 12143'11" Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Luwu Utara berbatasan dengan provinsi Sulawesi Tengah di bagian utara, Kabupaten Luwu Timur di sebelah timur, Kabupaten Luwu di sebelah selatan dan Kabupaten Mamuju di sebelah barat.
Luas wilayah Kabupaten Luwu Utara 7.502,58 Km2 dan terbagi menjadi sebelas kecamatan.
Di sektor perkebunan, Kabupaten Luwu Utara merupakan daerah penghasil sagu terbesar di Sulawesi Selatan. Selain sebagai penghasil sagu kabupaten ini juga terkenal sebagai penghasil Kakao. Kakao merupakan komoditas perkebunan rakyat yang menonjol sekaligus pemberi kontribusi paling besar dalam menggerakkan perekonomian kabupaten.
Tanaman kakao dijumpai di semua kecamatan dengan luas bervariasi. Kecamatan Sabbang, Baebunta, Malangke, dan Malangke Barat merupakan penghasil kakao utama. Sumbangan kecamatan-kecamatan tersebut mengangkat Luwu Utara menjadi penghasil kakao terbesar di Sulawesi Selatan. Selama ini, kakao kering didistribusikan ke Kota Palopo untuk kemudian diperdagangkan ke Kota Makassar.
Untuk tanaman bahan pangan, tanaman unggulannya adalah padi. Luas lahan sawah yang dimiliki Kabupaten Luwu Utara 52.000 hektar dengan produksi 270.000 ton per tahun. Kelebihan hasil tersebut dijual ke pedagang-pedagang dari Sidenreng Rappang yang kemudian didistribusikan lagi ke daerah lain di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan.
Kebutuhan benih padi 70 persen didatangkan dari Sidrap yang memiliki pabrik benih padi PT Sanghyang Seri. Sisanya diproduksi penduduk setempat. Tanaman jeruk merupakan produk unggulan lain dari kabupaten ini selain padi. Sejak tahun 1970-an jeruk ditanam di Malangke. Jeruk malangke awal mula dibawa oleh perantau lokal terutama orang-orang Bugis yang melihat keberhasilan petani jeruk dari Jeneponto, Selayar, dan Bantaeng.
Mereka merantau ke Jawa dan kembali ke tanah kelahiran membawa bibit jeruk. Sekitar 90 persen bibit jeruk masih didatangkan dari Jawa terutama Kabupaten Malang dan Kota Batu, sedangkan sisanya dibibitkan sendiri oleh petani jeruk setempat. Sampai sekarang tanaman jeruk terpusat di Kecamatan Malangke Barat dan Malangke.
Di kecamatan ini hampir semua penduduk menanam jeruk. Luas tanaman sekitar 22.000 hektar dan yang berproduksi sekitar 17.000 hektar. Jenis Jeruk siam ini lebih dikenal dengan sebutan jeruk Malangke.

0 komentar:

Posting Komentar